Surabaya, Surabaya sebagai kota metropolitan tentu akan bersinggungan dengan masalah sampah. Salah satu resep keberhasilan Pemkot Surabaya dalam penanganan sampah adalah keterlibatan seluruh komponen yang ada, baik warga maupun institusi.
Sebagai bentuk kepedulian, pagi ini Universitas Dinamika stikom Surabaya yang dulu dikenal dengan Stikom mengadakan pelatihan EcoEnzim bagi kader lingkungan di Kota Surabaya. Lurah Kedungbaruk yang menjadi tuan rumah pelatihan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat para kader lingkungan dan Universitas Dinamika Surabaya untuk peduli bagi kelestarian kota Surabaya.
Wakil Rektor Universitas Dinamika, Bu Lilis merasa sangat bangga karena berkesempatan untuk berbagi kader lingkungan kota Surabaya. Bu Lilis juga menyampaikan bahwa Universitas Dinamika sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin mengajukan pelatihan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya yang diwakili oleh Bu Dyan menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah dalam rangka upaya pelestarian lingkungan melewati beberapa kegiatan lomba seperti Kelurahan berseri, Proklim dan lainnya. Dyan juga menyampaikan bahwa Surabaya setiap hari memproduksi lebih dari 1700 ton dan mendapat target untuk menurunkan produksi sampah warga. Dyan juga mengenalkan BISON, Bis Online utk layanan Pendidikan milik Universitas Dinamika.
Proses Eco-Enzyme
Eco-Enzyme adalah cairan serbaguna hasil fermentasi selama 90 hari dari bahan sisa buah dan sayuran, gula merah/aren dan Air. Larutan ini mengandung banyak jenis Enzyme alami dari buah dan sayuran.
Untuk Eco-Enzyme dibutuhkan wadah yang tertutup, pisau, telenan,timbangan, botol bekas, lakban dan alat tulis. Kulit buah yang digunakan adalah kulit buah yang tidak kering, tidak keras, tidak berlemak, dll. Setelah bahan terkumpul kemudian dicampur dengan gula aren atau gula kelapa dan air dengan komposisi air maksimal 60 % dari wadah. Selain mengurangi sampah manfaat dari Eco-Enzyme adalah untuk pupuk, kosmetik dll. Setelah itu masuk proses fermentasi selama 90 hari.
Hingga akhir sesi, peserta bersemangat dan antusias mengikuti pelatihan. ( CakMet, 14/2)