Pembuatan lilin aroma terapi dari bahan jelantah ( minyak bekas,red. ) |
Surabaya, Untuk membangun lingkungan yang nyaman dan layak huni tentunya dibutuhkan andil dari semua lapisan masyarakat, tak hanya mengandalkan pemerintah saja. Salah satu hal yang penting dilakukan adalah edukasi kepada warga terkait pengelolaan limbah rumah tangga seperti jelantah, dll.
Hari ini, Senen 15 November 2021 bertempat di Yayasan Al Fatimah Putra Kel. Gununganyar tambak dilaksanakan Lokakarya Inovasi DFAT berupa pelatihan pengolahan limbah rumah tangga dari bahan jelantah ( minyak goreng bekas pakai ), plastik kresek dan botol air mineral.
pelatihan mebuat lampion dari kresek
Pelatihan ini rangkaian
kegiatan dalam rangka penguatan masyarakat melalui program Kotaku ( Kota Tanpa
Kumuh ) yang bekerja sama dengan Bank Sampah Rukmi yang diwakili oleh Ibu Suprapti
bersama team sebagai mentor yang
ditunjuk oleh Bank Sampah Induk Surabaya. Hadir menyaksikan kegiatan tersebut
Lurah Gununganyar Tambak, Drs. Moch. Djamil beserta perwakilan dari Bank Sampah
Induk surabaya.
Pelatihan yang dilaksanakan mulai pukul 08.00 – 12.30 WIB tersebut di ikuti oleh ibu – ibu rumah tangga warga RW.01 Kelurahan Gununganyar tambak. Agenda pelatihan adalah pembuatan lilin aroma terapi dari bahan minyak jelantah, pembuatan lampion dari botol plastik dan pembuatan bunga dari bahan plastik kresek serta kerajinan tangan dari tutup botol.
Drs. Moch Djamil, Lurah Gununganyar Tambak bersama peserta pelatihan
Dari pelatihan
ini diharapkan warga masyarakat dapat memanfaatkan barang bekas yang ada
dilingkungannya sehingga dapat berguna kembali. “ Kamis nanti kegiatan pelatihan
akan berlanjut ke daerah Wonokusumo, Bank Sampah Rukmi mewakili Bank Sampah
Induk Surabaya “ konfirmasi dari Bu Suprapti lewat Grup WA. ( Cakmet, 15/11 )