 |
| Praktek pemilahan sampah |
Surabaya, Kota Surabaya dengan prestasi Adipura kencana tidaklah berhenti dalam memperhatikan kebersihan kota . Berbagai cara dilakukan agar masyarakat ikut terlibat aktif dalam mengelola sampah. Seperti halnya kegiatan pagi ini, Jumat 4 Maret 2022 dilaksanakan pelatihan manajemen pengelolaan sampah mandiri.
Hermawan Some, pegiat lingkungan dari Komunitas Nol Sampah memaparkan tentang bahayanya gas metan dari sampah lebih berbahaya 20 kali lipat , gas metan inilah yang menjadi penyebab utama menipisnya lapisan ozone. Surabaya dengan produksi sampah warganya sebesar 7000 ton perhari tentu sangat berdampak bagi lingkungan dan anggaran. Sampah tak hanya mencemari tanah tapi juga banyak mencemari habitat air sungai maupun air laut.
 |
| Hermawan Some Aktifis Nol Sampah menyampaikan paparan |
Some menjelaskan, salah satu faktor yang berbahaya adalah membakar sampah, apalagi sampah organik berupa daun basah akan sangat berbahaya. Beberapa hal yg perlu dibiasakan untuk mengurangi sampah adalah Diet Tas Plastik, diet air kemasan, diet popok dan pembalut sekali pakai, Styrofoam dll.
Salah satu solusi dalam penanganan sampah menurut some adalah menggunakan magot, dengan pengetahuan dan perlakuan yang benar magot sudah cukup dapat menyelesaikan permasalahan sampah.
 |
| Foto bersama peserta pelatihan. |
Pelatihan yang dilaksanakan di Balai RW 3 Kebonsari dihadiri ole perwakilan kampung yang ikut Proklim dari beberapa RW di kota Surabaya. Pada pelatihan ini juga langsung dipraktekkan cara pemilihan dan penghitungan sampah. Untuk sampling pencatatan dapat dilakukan di 50 rumah secara acak dalam 8 hari, dari penghitungan tersebut akan didapat jumlah total produksi sampah di lingkungan kita.
Dari pelatihan ini diharapkan warga dapat memilah dan memilih sampah mulai dari rumah sehingga produksi sampah dapat dikurangi. ( CakMet, 4/3)