UKM BANDENG TANDU AW MENJADI TUJUAN KUNJUNGAN BELAJAR PARA ISTRI WAKIL RAKYAT KABUPATEN KOTA BARU, KALSEL.
Gatmedia.net - Mengolah potensi alam untuk kemanfaatan yang seluas - luasnya adalah bagian dari tugas kita sebagai makhluk tuhan. Segala potensi yang ada harus dapat dikelola sehingga mendatangkan kemanfaatan, tak harus besar dahulu namun dari usaha kecil bila dikerjaan dengan tekun pasti akan membuahkan hasil.
Seperti yang dilakukan oleh Bu Retno, pemilik usaha dengan produk Bandeng AW ini yang menekuni profesinya sebagai pengolah hasil tambak dan hasil laut. Produk unggulan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas seperti pepes bandeng tanpa duri, abon bandeng, bandeng sapit dan lain - lainnya telah mendatangkan hasil yang bisa dirasakan. Usaha olahan bandeng ini seakan sudah menjadi trademark dari bu Retno.
Hal ini bisa dibuktikan dengan hadirnya Ibu - Ibu istri Wakil Rakyat atau PETRIWARA Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. Para ibu yang berjumlah 9 orang ini rela jauh - jauh datang dari Kalimantan untuk belajar mengolah bandeng menjadi aneka masakan. Mereka mengetahui produk olahan bandeng bu Retno ini dari blog yang di buat oleh Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM untuk UKM, dari informasi itulah mereka tertarik untuk mempelajari olahan bandeng ini.
Disampaikan oleh Ibu Kurniati Arief, SH. pimpinan rombongan, bahwa daerah mereka juga banyak menghasilkan bandeng karena termasuk daerah pesisir namun selama ih itu tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Setelah pulang dari Surabaya nanti mereka akan membagikan ilmunya, terjun langsung kemasyarakat untuk mengajari para ibu - ibu rumah tangga uni hasil olahan bandeng yang di produksi kurang variatif dan tidak menarik padahal jika musim panen tiba harga bandeng sangat murah sekali. Sangat disayangkan apabila hasil yang melimpantuk memproduksi olahan dari bandeng.
Pada kesempatan kunjungan ini, mereka belajar membuat abon dari bandeng, pepes bandeng dan nuget dari bandeng. Menurut salah satu anggota rombongan, olahan bandeng ibu Retno ini memiliki citarasa yang khas, berbeda dari yang lainnya. Kegiatan belajar yang berakhir hingga jam 11.45 ini membuathkan hasil juga, rombongan dapat mencicipi dan membawa pulang hasil olahannya. Turut mendampingi kegiatan ini adalah Cak Met dari KIM Gatmedia dan 2 orang petugas dari dinas pertanian kota Surabaya sebagai pendamping UKM.
Sudah sepatutnya semua warga dapat mengolah potensi yang ada disekitarnya seperti bu Retno ini. Salah satu pertanyaan yang disampaikan adalah bagaimana pemasarannya ? apakah setiap hari ada pemesanan ? apakah sudah ada pelanggan tetap sehingga setiap hari bisa berproduksi ?. Bu Retno menyampaikan bahwa selama ini setiap hari selalu saja ada orang yang memesan olahan bandeng produksinya, selain itu beliau juga menjual dipasar lokal berupa bandeng segar tanpa duri bahkan juga pernah mengirim ke pare - pare, SulSel berupa bandeng segar tanpa duri.
Pemerintah dalam hal ini Disperindag juga memfasilitasi para ukm tersebut dengan membangun ruang pamer hasil olahan para pegiat UKM. Jadi hasil produksinya dapat dipasarkan melalui ruang pamer tersebut. Dengan semangat yang tinggi serta kesabaran, bu Retno sudah membuktikan bahwa apa yang dilakukannya walaupun masih berupa produk rumahan dapat menghasilkan. Kec. Gununganyar yang menjadi salah satu daerah pesisir tentunya masih memiliki banyak lagi produk olehan hasil laut dan tambak yang belum dikenal dimasyarakat luar.
Namun seiring waktu dan perkembangan jaman, area petani tambak kian hari kian sempit dan digantikan dengan perumahan - perumahan. Untuk menutupi kebutuhan sehari - hari mereka mngolah hasil laut agar memiliki nilai lebih. ( Cak Met )