AREK SUROBOYO KEMBALI GELAR MONOLOG " INSIDEN BENDERA 19 SEPTEMBER 1945 " DI HOTEL MAJAPAHIT
Gatmedia.net - Jalan Tunjungan yang merupakan salah satu jalan yang menjadi saksi sejarah arek - arek Suroboyo tadi malam ( selasa, 19/9) kembali diramaikan dengan kegiatan monolog. Monolog ke-V tahun ini menjadi lebih semarak karena didukung oleh berbagai kalangan dan para relawan. Monolog yang dilakukan diatap gedung hotel Majapahit ini dalam rangka mengenang sejarah insiden perobekan bendera Belanda diatas gedung Yamato ( Hotel Majapahit, red ) oleh arek -- arek Suroboyo.
Sejak sore, para relawan sudah berdatangan didepan Hotel Majapahit untuk menyaksikan Monolog ini. Diantara para pendukung acara monolog keV ini adalah dari Yayasan Jiwa Indah Bangsa, Hotel Majapahit, Komunitas Tunjungan Ikon Surabaya, Rumah Relawan & Komunitas ( REK ), Bidadari, Komunitas Sepeda Tua Indonesia ( KOSTI ), DKS, Komunitas CB 150 R, Komunitas Lanterha, Surabaya Community Pahlawan, Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ), Relawan Surabaya ( RESU ), Surabaya Drone Community ( SDR ), Indorunner Surabaya, Komunitas Wani Mancal, Karang taruna, Musisi Jalanan Tjap Toenjungan, Alim’s Kustik, Harmony Band, RHESI Band, Komunitas EGAF, Komunitas Pemerhati dan Penelusur Sejarah, dan para awak media cetak, radio maupun online.
Monolog diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, kemudian dilanjutkan dengan tari remo, tari khas Surabaya untuk penyambutan para tamu. Kolaborasi dari para musisi berbagai genre serta puisi yang dilantunkan seakan membawa para penonton untuk larut dalam semangat perjuangan. Kidungan dan jula juli yang di dendangkan oleh Dr. Ananto menjadikan monolog ini semakin kental dengan Suroboyo.
Monolog yang digagas oleh Dr. Ananto Sido Hutomo, MARS ini dilakukan diatas gedung ini sepertinya menjadi satu - satunya pementasan seni yang berbeda dari yang lain. Tidak ada tenda khusus, live dengan safety sederhana dipuncak menara tentunya hal ini menjadikan monolog ini menjadi sangat spesial.
Untuk kelancaran kegiatan monolog ini petugas kepolisian dan linmas juga membantu mengamankan kondisi mengingat kegiatan ini tidak menutup jalan tunjungan. “ Jadi para pengguna jalan tetap bisa melewati jalan tunjungan seperti biasa, tidak ada penutupan jalan “ kata Cak Boni, salah satu panitia kegiatan.
Prima Radio, salah satu media radio yang hadir dan melakukan liputan langsung dilokasi monolog, spesial untuk acara monolog ini mereka mempersiapkan teamnya untuk menyiarkan secara langsung serta mendokumentasikan melalui video yang dapat kita lihat di chanel Youtube.
Keseruan para penonton yang hadir dari berbagai komunitas menjadi saksi kesuksesan kegiatan monolog ke V ini. Tahun depan, kegiatan ini akan didesign lebih meriah lagi agar masyarakat benar - benar terhibur dan memahami bahwa insiden bendera ini adalah tonggak sejarah perjuangan arek- arek Suroboyo yang mesti terus dikenang dan disampaikan kepada anak cucu kita nanti. ( Cak Met ).