TEAM JURI LEE KUAN YEW AWARD TINJAU KEBUN BIBIT WONOREJO
Gatmedia.net - Surabaya terus berbenah, mensejajarkan diri dengan kota - kota besar didunia. Walaupun sudah mendapatkan sekian banyak prestasi ditingkat dunia, namun hal ini tidak membuat Surabaya berhenti untuk berprestasi. Hal ini nampak dari kunjungan para juri Lee Kuan Yew Award yang berada di Kota Surabaya selama beberapa hari ini.
Lee Kuan Yew Award adalah penghargaan yang bergengsi internasional untuk kota yang breprestasi tingkat dunia. Rombongan team juri Lee Kuan Yew Award tiba di Surabaya sejak kamarin, Senin ( 25/9 ) hingga Rabu ( 27/9 ) dengan agenda kunjungan kebeberapa lokasi yang menjadi titik penilaian dikota Surabaya. Rombongan tim juri Lee Kuan Yew Award dipimpin oleh Larry Ng selaku Direktur Group Arsitektur dan Urban Design Excellence (AUDE), Urban Redevelopment Authority (URA) serta 3 orang lain yakni M Wong Mun Summ, Prof Wolf Daseking dan Roslinah Bohari.
Beberapa lokasi penilaian yang pada hari Selasa ( 26/9 ) ini dikunjungi oleh team juri adalah kecamatan Rungkut. Seperti yang tertera dalam jadwal, di kecamatan Rungkut mereka akan mengunjungi kampung Urban Farming yang berada di Kel Kedungbaruk dan Kel. Medokan Ayu, setelah itu dilanjutkan ke Rusun Penjaringansari, Kebun bibit Wonorejo serta Mangrove Wonorejo.
Sebagaimana diketahui bahwa penghargaan Kota Lee Kuan Yew Award ini menekankan penciptaan masyarakat urban yang dapat ditinggali, bersemangat dan berkelanjutan dalam lingkungan yang berkualitas yang menggabungkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Selain prinsip dan proses perencanaan yang baik, pendekatan holistik terhadap pembangunan berkelanjutan juga tentang menciptakan dan memelihara masyarakat yang kohesif dan terlibat, dan membawa manfaat ekonomi yang nyata ke kota, wilayah atau negara.
Pada tingkat strategis, pemerintahan yang baik dan kepemimpinan yang mampu memainkan peran penting dalam pembangunan kota. Dengan menetapkan visi dan sasaran yang jelas, kebijakan dan proyek utama dapat mencapai efek menguntungkan dan katalitik bagi kota secara keseluruhan, sehingga menguntungkan sektor besar penduduk.
Beberapa kriteria dari penghargaan ini adalah :
Demonstrasi kepemimpinan dan tata kelola yang kuat melalui visi, pandangan ke depan dan komitmen untuk mencapai tujuan transformasi kota;
| ||
Kreativitas dan inovasi dalam strategi master-planning / master keseluruhan dan pendekatan implementasi, untuk membangun model dan tolok ukur baru;
| ||
Praktik dan gagasan bagus dan dapat ditiru yang dapat diadopsi untuk kepentingan kota lain;
| ||
Dampak inisiatif perkotaan dilaksanakan dan keberlanjutan transformasi ; dan
| ||
Demonstrasi keberhasilan integrasi atau hubungan rencana di tingkat regional / metropolitan. ( Sumber ; https://www.leekuanyewworldcityprize.com.sg/judging_criteria.htm )
| ||
Seperti yang kita ketahui, di bawah kepemimpinan Tri Risma, Surabaya tercatat beberapa kali memperoleh penghargaan internasional, dari penghargaan Environmentally Award 2012 sebagai kota berkelanjutan ASEAN, penghargaan tingkat Asia Pasifik FutureGov Awards 2013, Innovative City of the Future" dalam acara Socrates Award Ceremony, serta penghargaan Learning City di Cork, Irlandia.
Surabaya dengan keaktifan warga kota serta prestasinya selama ini, yakin dapat mengambil hati dari para dewan juri. Beberapa hal sudah dilakukan oleh Walikota Surabaya untuk membangun Surabaya menjadi kota yang maju seperti membangun rumah bahasa, rumah matematika, serta mengubah kampung - kampung menjadi kampung yang ramah anak, ramah lingkungan dan sebagainya.
Salah satunya adalah mengubah kawasan Dolly yang dahulu dikenal dengan tempat prostitusi kini berubah menjadi kampung yang asri, kampung yang menonjolkan potensi kreatifitas warganya dengan berbagai hasil produk UKM yang sudah mendunia. ( Cak Met )