BERKURBAN UNTUK BERBAGI
Gatmedia.net - Idul Adha, salah satu hari besar bagi Ummat Islam yang selalu dirayakan diseluruh dunia, salah satu ibadah yang menyentuh sisi - sisi kemanusiaan karena didalamnya ummat Islam dituntut untuk berkorban untuk sesamanya. Disisi yang lain, Idul Adha ini juga terkait dengan perputaran ekonomi yang cukup besar karena sebagian ummat Islam akan membeli hewan kurban. Hingga saat ini belum ada penelitian khusus terkait kebutuhan hewan kurban ditiap tahunnya, berapa nilai uang yang beredar dalam proses jual beli hewan kurban, berapa jumlah orang yang terbantu dengan adanya moment ini.
Kurban untuk semua kalangan.
Seperti peringatan Idul Adha salah satu masjid di Kelurahan Gununganyar Tambak ini, Masjid Al Multazam yang terletak dilingkungan perumahan kelas menengah kebawah ini tampak sibuk di hari sabtu ( 2/9 ) karena panitia menyelenggarakan penyembelihan pada hari sabtu, tidak hari jum’at karena waktunya terbatas. Tahun ini jama’ah masjid menyembelih 6 Ekor sapi yang merupakan patungan dari jama’ah masjid dan 23 ekor kambing.
Walaupun rata - rata warganya adalah pekerja industri namun tak menyurutkan niat untuk berkurban dengan cara patungan 7 orang untuk 1 ekor sapi. Semangat berbagi inilah yang terus didengungkan sehingga tak ada berat hati ketika diajak untuk berkurban. Hasil penyembelihan dibagikan kepada masyarakat sekitar lebih dari 200 KK dengan berat perbungkusnya 2 Kg. “ Alhamdulillah tahun ini pembagian merata, tidak ada yang ketinggalan atau tidak kebagian “ kata panitia.
Makna Ibadah Kurban
Ibadah Kurban yang mengambil ibrah dari Nabi Ibrahim memang menjadi salah satu ibadah yang syariatkan di Masa Nabi Muhammad sebagai bentuk simbol pengorbanan dan keikhlasan untuk Allah swt. Mengorbankan sebagian hartanya untuk diberikan kepada oranglain melalui penyembelihan hewan kurban. Terlepas dari itu semua bahwa hakikat dari ibadah ini adalah bentuk ketundukan, keihlasan dan pengorbanan terhadap perintah Allah swt. Tak hanya itu, sebagian juga memaknai bahwa hakikat penyembelihan hewan kurban ini adalah penyembelihan atau pembuangan terhadap nafsu “ kebinatangan “ yang ada pada diri manusia, sehingga dengan menyembelih hewan kurban maka kita akan terbebas dari nafsu jelek, nafsu binatang.
Alternatif pengelolaan daging kurban
Sementara dibeberapa lembaga sosial, pembagian daging kurban tidak langsung berupa daging, namun ada yang dialih rupakan dalam bentuk yang lain seperti kornet. Terlepas dari unsur dalil yang digunakan namun hal ini dilihat menjadi salah satu solusi pengoptimalan bagi pengelolaan daging kurban karena bentuk kornet ini akan lebih “ awet “, mudah distribusinya kedaerah - daerah hingga pelosok dan tidak kawatir dagingnya akan rusak. Pengelolaan seperti ini sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu oleh salah satu lembaga amil zakat nasional. Diharapkan dengan pendistribusian daging kurban dalam bentuk kornet ini maka proses pendistribusian akan tepat sasaran, tidak terburu - buru, tidak kawatir rusak dan dapat didistribusikan kedaerah - daerah mengingat biasanya daging kurban di kota jumlahnya berlimpah sehingga akan lebih bermanfaat jika daging kurban ini didistribusikan kedaerah yang rawan kemiskinan yang jarang merasakan daging kurban.
Motiv Ekonomi
Idul Kurban atau idul Adha juga berdampak pada petani ternak. Para peternak baru bisa merasakan jerih payahnya sekali dalam satu tahun karena pada musim idul adha seperti ini harga hewan kurban akan naik hingga 3x lipat dari harga normal diluar idul adha. Tak hanya dampak kebahagiaan bagi peternak sapi, efek yang berbeda dirasakan oleh pada pedagang daging dipasar. Pada masa Idul Adha seperti ini untuk beberapa waktu pasar akan sepi pembeli karena masyarakat sudah mendapat daging dari pembagian, artinya kegiatan idul adha juga akan mempengaruhi harga dan penyediaan daging dipasar. ( Cak Met )